Pengertian Kriptografi
Melansir Kaspersky, kriptografi adalah sebuah teknik untuk melindungi informasi di dalam saluran komunikasi. Metode ini memungkinkan pengirim dan penerima pesan saja yang bisa melihat isi informasi di dalamnya.
Kriptografi sangat erat kaitannya dengan enkripsi, yang merupakan proses mengacak data sehingga hanya dapat dipahami oleh orang-orang tertentu. Secara teknis, enkripsi mengubah plaintext (teks yang bisa dipahami manusia), menjadi ciphertext yang tidak bisa dipahami.
Istilah kriptografi berasal dari bahasa Yunani kuno, yakni kryptos (tersembunyi) dan graphia (tulisan). Teknik kriptografi pertama dipakai oleh Julius Caesar – seorang pemimpin militer Romawi – untuk mengirim pesan rahasia ke pasukannya.
Teknik ini kemudian sering digunakan untuk kepentingan intelijen. Sekarang, kriptografi digunakan sebagai layanan keamanan untuk melindungi informasi dalam bentuk digital.
Apa Fungsi Kriptografi?
Setelah mengetahui apa itu kriptografi, simak beberapa fungsi yang ditawarkannya berikut ini.
Menyembunyikan data penting
Kriptografi memiliki fungsi utama untuk melindungi atau menjaga kerahasiaan data-data penting dari orang yang tidak berhak mengetahuinya. Fungsi ini dijalankan dengan algoritma kriptografi yang menyembunyikan data dengan sistem kunci, enkripsi dan dekripsi.
Melakukan enkripsi dan dekripsi
Fungsi kriptografi dalam menjaga keamanan data dijalankan dengan sistem enkripsi dan dekripsi. Enkripsi adalah proses penyembunyian data dengan mengubah plaintext menjadi chipertext. Sedangkan dekripsi merupakan kebalikan dari enkripsi, yaitu memahami data dari ciphertext ke plaintext sehingga bisa dimengerti oleh manusia.
Meningkatkan privasi dan keamanan data
Perangkat dan aplikasi yang telah dilengkapi sistem kriptografi tentu akan meningkatkan privasi keamanan data penggunanya. Pasalnya, kriptografi menjunjung aspek-aspek keamanan informasi, seperti:
- Kerahasiaan (confidentiality): menjamin data-data hanya bisa diakses oleh pihak tertentu saja dan melindungi dari semua pihak yang tidak berhak atas informasi tersebut.
- Otentikasi (authentication): informasi yang didapat oleh suatu pihak harus diidentifikasi untuk memastikan keaslian dari informasi yang diterima.
- Integritas (integrity): menjamin setiap pesan yang dikirim pasti sampai pada penerimanya tanpa ada bagian dari pesan tersebut yang diganti, diduplikasi, dirusak, diubah urutannya, dan ditambahkan.
- Nir penyangkalan (Nonrepudiation): mencegah pengirim maupun penerima mengingkari bahwa mereka telah mengirimkan atau menerima suatu pesan.
Jenis Kriptografi
Kriptografi sebagai metode enkripsi data terdiri dari tiga jenis. Penggunaannya nanti akan disesuaikan menurut kebutuhan. Berikut penjelasannya:
Symmetric key
Jenis kriptografi yang pertama yakni symmetric key. Pada jenis kriptografi symmetric key, pengirim dan penerima informasi hanya menggunakan satu kunci untuk melakukan enkripsi dan dekripsi informasi. AES (Advanced Encryption System) merupakan standar algoritma yang digunakan pada metode ini.
Public/Asymmetric key
Asymmetric atau public key cryptography adalah jenis kriptografi yang memanfaatkan dua kunci yang saling berkaitan sebagai public dan private key. Kedua kunci ini dipasangkan sehingga kode enkripsi dan data di dalamnya masih terjaga kerahasiaannya. Metode yang digunakan pada jenis kriptografi ini adalah RSA.
Hash function
Jenis kriptografi hash function menggunakan persamaan matematika, sehingga metode ini tidak memerlukan kunci apapun karena telah disesuaikan untuk pengiriman data satu arah. Jenis ini menggunakan sistem merangkum informasi dan mengirimkan penjelasan hasil rangkuman tersebut.
Nantinya, algoritma akan mengambil nilai numerik sebagai input dan menghasilkan pesan yang akan diringkas oleh hash.
Bagaimana Cara Kerja dan Algoritma Kriptografi?
Kriptografi mengacu pada konsep ilmu matematika dan berbagai perhitungan yang berbasis pada aturan, atau dikenal dengan algoritma.
Pada dasarnya, cara kerja kriptografi didasari oleh tiga fungsi algoritma kriptografi, yakni enkripsi, dekripsi, dan kunci. Enkripsi merupakan proses penyembunyian data dengan mengubah plaintext menjadi chipertext.
Sedangkan dekripsi merupakan kebalikan dari enkripsi, yaitu memahami data dari chipertext ke plaintext yang bisa dimengerti manusia. Sementara itu, kunci adalah parameter yang digunakan untuk enkripsi maupun dekripsi.
Contoh Kriptografi
Kini, banyak sekali aplikasi yang kita gunakan menyediakan fitur kriptografi. Bahkan, bisa dikatakan hampir semua aplikasi sudah dilengkapi dengan layanan kriptografi.
Contohnya saja, aplikasi perpesanan WhatsApp dan Telegram. Keduanya mampu mengamankan data berupa chat antar pengguna melalui kunci enkripsi yang cukup rumit dan ketat demi keterjagaan privasi penggunanya. Berikut penjelasannya:
Aplikasi perpesanan WhatsApp sudah memiliki fitur end-to-end encryption untuk melindungi keamanan data penggunanya. Protokol enkripsi end-to-end ini dirancang untuk mencegah adanya pihak ketiga dan juga WhatsApp sendiri untuk bisa membaca pesan atau panggilan pengguna.
Melansir WhatsApp Security Whitepaper, bahkan jika kunci enkripsi dari perangkat pengguna pernah disusupi secara fisik, kunci tersebut tidak dapat digunakan kembali untuk mendekripsi pesan yang dikirimkan sebelumnya.
Wickr Me
Wickr menawarkan layanan aplikasi perpesanan yang aman untuk penggunaan pribadi dan bisnis dengan berbagai tingkatan keamanan premium. Meskipun dimulai sebagai aplikasi independen, Wickr telah diakuisisi oleh Amazon.
Aplikasi ini memberikan keamanan bagi penggunanya untuk chat, voice dan video call hingga 70 orang. Beberapa fitur keamanan yang dimilikinya adalah end-to-end encryption, screenshot protection, third-party keyboard blocking, anonymous sign up, dan sebagainya.
Penutup
Kriptografi adalah sebuah teknik untuk melindungi informasi di dalam saluran komunikasi menggunakan kode-kode. Metode ini memungkinkan pengirim dan penerima pesan saja yang bisa melihat isi informasi di dalamnya.
Kini kamu telah mengetahui apa itu kriptografi, mulai dari pengertiannya, jenis, fungsi hingga cara kerja kriptografi. Mau tahu informasi lain mengenai cyber security, digital marketing, hingga berbagai tutorial di bidang IoT?